Kamis, 09 Juni 2011

Tugas Keenam Kelompok 6 Mengenai Media Audio

KELOMPOK 6 :
SITI NISWATI       33.2010.002
DEDI RUSMINTO  33.2010.047
KELAS A
PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEMESTER 2
DOSEN PENGASUH : Rohman, S.Pd, M.Pd
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, diiringi sholawat dan salam kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dalam penyusunan tulisan ini adalah untuk memenuhi tugas media pembelajaran pada semester kedua.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengasuh, Bapak Rohman, S.Pd.M,Pd. beserta teman-teman yang telah membantu baik material maupun spiritual guna menyelesaikan tulisan ini.
Penulis juga menyadari bahwa masih terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam penyusunan tulisan ini dikarenakan terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penyusun dengan senang hati menerima kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun demi perbaikan pada masa yang akan datang.
Akhirnya penulis berharap semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.
                                                                              
  
Palembang,  Juni  2011
                                                              

                                                                                     Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang
Istilah audio begitu sering terdengar ditelinga kita baik itu dari orang yang mengetahui arti dari audio itu sendiri ataupun tidak. Secara sepintas kita mengetahui istilah audio itu berkaitan dengan berbagai hal terutama yang berhubungan dengan indra pendengaran. Istilah yang begitu dekat dengan audio ialah visual dimana visual ini sering diartiakan dengan adanya gambaran yang terlihat sedangkan untuk audionya adalah pendengaran. Dalam kehidupan sehari – hari komunikasi yang bersifat auditif (pita suara atau piringan suara) sangat mendominasi kehidupan manusia. Dimulai dari bangun tidur sampai mau tidur kembali.
Terlepas dari pengertian yang bermacam - macam mengenai istilah audio, penyusun akan mencoba membahas mengenai media audio sebagai media pengajaran, artinya semua yang berkaitan dengan media audio dalam pendidikan dan pengajaran itu sebagai alat bantu guru dalam proses belajar mengajar agar lebih mudah untuk mencapai tujuan pendidikan berupa ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Bahkan menurut penelitian dalam kegiatan pendidikan penggunaan komunikasi audio ini banyak dipergunakan dibandingkan alat komunikasi lainnya. Berdasarkan hal-hal yang dipaparkan di atas maka penulis menyusun makalah yang bertema “Media Pembelajaran Audio“.

1.2     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang ada dalam media pembelajaran, yaitu :
·                Apa yang dimaksud media audio?
·                Apa fungsi dan manfaat media audio dalam kegiatan belajar mengajar?
·                Apa kelebihan dan kekurangan dari media audio?
·                Apa saja macam- macam media audio?
·                Bagaimana pembuatan penggunaan media audio tersebut?

1.3     Tujuan dan Manfaat Penulisan
          1.3.1       Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah media pembelajaran.

1.3.2       Manfaat Penulisan
Agar Bapak/Ibu Guru maupun Calon Guru seperti layaknya tim penyusun makalah dapat memahami dan menerapkan berbagai macam media Audio serta dapat mengatasi kesulitan dari masing- masing media tersebut dan dapat memanfaatkan kelebihannya dalam pembelajaran agar kompetensi yang ditetapkan dapat tercapai dengan baik.

1.4     Metode Penulisan
Untuk menyelesaikan makalah ini penyusun memperoleh data dengan berbagai cara diantaranya :
a)             Data Sekunder, data yang dipilih dari dokumen/ penelitian pustaka yang berhubungan dengan objek penelitian.
b)           Melalui fasilitas internet.
 
I. 5    Ruang Lingkup
Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan yang kami–tim penyusun–miliki serta sesuai rujukan materi yang harus dibahasa dalam makalah ini yang diberikan oleh dosen pengasuh mata kuliah media pembelajaran yang juga sebagai pemberi tugas, maka ruang lingkup makalah ini terbatas pada pembahasan pengertian media audio, fungsi dan manfaat media audio, kelebihan dan kekurangan media audio, pengenalan beberapa media audio, pembuatan media audio dan penggunaannya.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1     Pengertian Media Audio
Media audio Menurut sadiman ( 2005:49 ) adalah media untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang – lambang auditif, baik verbal (kedalam kata – kata atau bahasa lisan ) maupun non verbal. 
Sedangkan menurut sudjana dan Rivai ( 2003 :129 ) media audio untuk pengajaran adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif ( pita suara atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan sisiwa sehingga terjadi proses belajar mengajar.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Media Dengar (Media Audio) adalah alat media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran saja. Pada penggalan ini berturut-turut dibahas Media Dengar yaitu Radio Rekaman Suara (Audio Cassete Tape Recorder). media pembelajaran, adalah suara-suara ataupun bunyi yang berkaitan dengan materi pembelajaran direkam dengan menggunakan alat perekam suara, kemudian hasil perekaman tersebut diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya.
Kaitannya dengan audio sebagai media pembelajaran , dapat disimpulkan bahwa Media Audio Pembelajaran yaitu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau rangkaian pesan materi pembelajaran melalui suara - suara  ataupun bunyi yang direkam menggunakan alat perekam suara , kemudian diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya.
Pengembangan media audio sama halnya dengan pengembangan media lainnya, yang secara garis besar meliputi kegiatan perencanaan, produksi dan evaluasi. Dalam perencanaan meliputi kegiatan – kegiatan penentuan tujuan, menganalisis keadaan sasaran, penentuan materi, format yang akan dipergunakan dan penulisan skrip. Sedangkan produksi adalah kegiatan perekaman bahan, sehingga seluruh program yang telah direncanakan dapat direkan dalam pita suara atau piringan suara. Dan untuk evaluasi dimaksudkan sebagai kegiatan untuk menilai program apakah program tersebut bisa dipakai apa tidak, atau perlu direvisi.

2.2     Fungsi dan Manfaat Media Audio
Fungsi media audio menurut Arsyad ( 2003 : 44 ) beliau mengutip pendapat sudjana dan Rivai ( 1991 : 130 ) adalah untuk melatih segala kegiatan pengembangan keterampilan terutama yang berhubungan dengan aspek – aspek keterampilan pendengaran, yang dapat dicapai dengan media audio ialah berupa :
a) Pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian.
b) Mengikuti pengarahan.
c) Melatih daya analisis.
d) Menentukan arti dan konteks.
e) Memilah informasi dan gagasan.
f) Merangkum, mengingat kembali dan menggali informasi.

Fungsi lain dari media audio adalah sebagi alat Bantu bagi para pendidik, karena sifatnya hanya sekedar membantu, maka dalam pemamfaatannya memerlukan bantuan metode atau media lain, sehingga pengalaman dan pengetahuan siap dimiliki oleh pendengar yang akan membantu keberhasilan. 

Selain itu juga sudjana (2005 : 129 ) menambahkan Pamanfaatan fungsi media audio dalam pengajaran terutama digunakan dalam: 
a.  Pengajaran musik literaty (pembacaan sajak), dan kegiatan dokumentasi.
b.  Pengajaran bahasa asing, apakah secara audio ataupun secara audiovisual.
c.  Pengajaran melalui radio atau radio pendidikan.
d. Paket-paket belajar untuk berbagai jenis materi, yang memungkinkan siswa dapat melatih daya penafsirannya dalam suatu bidang studi. 

Keuntungan media audio menurut Sadiman ( 2005 :50 ) :
a.       Harga murah dan variasi program lebih banyak daripada TV.
b.       Sifatnya mudah untuk dipindahkan.
c.      Dapat merangsang partisifasi aktif pendengaran siswa, serta dapat mengembangkan daya imajinasi seperti menulis, menggambar dna sebagainya.
d.      Dapat memusatkan perhatian siswa seperti membaca puisi, sastra, menggambar music   dan bahasa.
         
          Keuntungan lainnya dari media audio menurut Sadiman ( 2005 : 51 ) :  
a.       Dapat menggantikan guru dengan lebih baik misalnya menghadirkan ahli dibidang – bidang tertentu, sehingga kelemahan guru dalam mengajar dapat digantikan.
b.       Pelajaran lewat radio bisa lebih bermutu baik dari segi ilmiah dan metodis. Ini mengingat guru kita terkadang jarang mempunyai waktu yang luang dan sumber untuk mengadakan penelitian.
c.       Dapat menyajikan laporan seketika, karena biasanya siaran – siaran yang actual itu dapat memberikan kesegaran pada sebagian besar topic.
d.      Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
                                    
          Keuntungan media audio menurut Arsyad ( 2003 : 45 ) adalah :
a.       Merupakan peralatan yang sangat murah dan lumrah sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat.
b.       Rekaman dapat digandakan untuk keperluan perorangan sehingga isi pesan dapat berada ditempat secara bersamaan.
c.       Merekam peristiwa atau isi pelajaran untuk digunakan kemudian.
d.      Rekaman dapat digunakan sendiri oleh siswa untuk mendengarkan diri sendiri sebagai alat diagnosis guna untuk membantu meningkatkan keterampilan membaca, mengaji dan berpidato.
e.       Dalam pengoprasiannya relatif sangat mudah.

2.3     Kelebihan dan Kekurangan Media Audio
Ada beberapa kelebihan media radio antara lain daya jangkaunya yang begitu luas hingga mampu menembus seluruh pelosok tanah air. Begitu dipancarkan, maka dalam waktu yang bersamaan beribu-ribu bahkan berjuta-juta peserta didik dapat memanfaatkannyra sebagai sumber belajar.
Tidak seperti televisi, gelombang radio tmampu mengatasi hambatan yang berupa gunung, pepohonan maupun tembok bangunan. Meskipun terhalang gunung, tembok atau pepohonan jenis gelombang radio tertentu dapat menembusnya, sehingga siaran radio dapat dinikmati oleh peserta didik yang tinggal di pelosok-pelosok sekalipun. Harganya relatif murah sehingga pesawat radio telah dimiliki oleh hampir setiap keluarga di Indonesia.
Jika di suatu daerah tidak ada saluran listrik, maka ia bisa diopersikan dengan batteray yang harganya relatif terjangkau dan mudah didapat. Karena sifatnya yang komunikatif, maka jika didengarkan sendirian siaran radio laksana bisa menjadi teman. Namun demikian perlu diingat bahwa media radio merupakan media searah yang mana bila ada hal-hal yang kurang jelas, maka peserta didik tidak bisa bertanya, berdialog ataupun berdiskusi dengan pendidiknya. Padahal dalam kegiatan pembelajaran proses komunikasi harus berlangsung dua arah.
Oleh karena itu untuk mengatasi kelemahan ini, secara pereodik harus diprogramkan adanya acara siaran jumpa pendidik dengan peserta didiknya. Acara ini bisa dilakukan melalui acara siaran jumpa pendidik dan peserta didiknya. Komentar-komentar ataupun pertanyaan-pertanyaan dapat disampaikan melalui telefon, e- mail, SMS, surat menyurat atau bisa juga melalui jumpa langsung dengan pendidik di tempat-tempat yang telah ditentukan guna mendiskusikan kesulitan-kesulitan yang ditemui dalam memahami materi pembelajaran yang disampaikan melalui siaran.
Pada uraian sebelumnya telah dikemukakan tentang manfaat (sisi positif) dari media audio. Sebagaimana media Radio, media audio juga merupakan media pembelajaran yang sifatnya searah, sehingga jika ada sesuatu yang kurang jelas peserta didik tidak bisa langsung bertanya. Namun demikian, karena sifatnya rekaman, maka jika ada sesuatu yang kurang jelas peserta didik dapat memutarnya kembali secara berulang-ulang di mana saja dan kapan saja, sampai akhirnya peserta didik dapat memperoleh kejelasan tentang materi yang sedang mereka pelajari. Untuk mengatasi kelemahan ini maka perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
-    Materi yang ada di progam audio maupun radio hendaknya mampu memotivasi agar peserta didik tertarik untuk mendengarkannya sampai selesai. Sehubungan dengan hal ini unsur menghbur perlu diperhatikan tentunya, agar peserta didik tidak bosan dan senang mendengarkannya sampai program selesai.
-    Adanya jadwal atau acara tatap muka. yaitu perttemuan antara pendidik dengan peserta didiknya guna mendiskusikan berbagai kesulitan yang ditemui dalam mempelajari materi pembelajaran yang dikemas dalam media audio.

 Kelebihan Media Audio , Sadiman  ( 2005 : 50 ) , adalah :
v                  Harga murah dan variasi program lebih banyak dari pada TV.
v                  Sifatnya mudah untuk dipindahkan.
v                Dapat digunakan bersama – sama dengan alat perekam radio, sehingga dapat diulang atau diputar kembali.
v              Dapat merangsang partisifasi aktif pendengaran siswa, serta dapat mengembangkan daya imajinasi seperti menulis, menggambar dan sebagainya.
v             Dapat memusatkan perhatian siswa seperti membaca puisi, sastra, menggambar musik dan bahasa.
         
          Kelebihan lainnya dari Media Audio, Sadiman  ( 2005 : 51 ) , yaitu :
v         Dapat menggantikan Guru dengan lebih baik, misalnya menghadirkan ahli dibidang – bidang tertentu, sehingga kelemahan guru dalam mengajar  tergantikan.              
v               Pelajaran lewat radio bisa lebih bermutu baik dari segi ilmiah maupun metodis. Ini mengingat Guru kita terkadang jarang mempunyai waktu yang luang dan sumber untuk mengadakan penelitian.
v             Dapat menyajikan laporan seketika, karena biasanya siaran – siaran yang aktual itu dapat memberikan kesegaran pada sebagian besar topik.
v              Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.

         Kelebihan Media Audio, Arsyad ( 2003 : 45 ) , adalah :
v              Merupakan  peralatan   yang     sangat   murah   dan  lumrah  sehingga   mudah dijangkau oleh masyarakat.
v             Rekaman  dapat  digandakan  untuk keperluan  perorangan sehingga  isi  pesan dapat berada ditempat secara bersamaan.
v               Merekam peristiwa atau isi pelajaran untuk digunakan kemudian.
v               Rekaman dapat digunakan sendiri sebagai alat diagnosis guna untuk membantu meningkatkan       keterampilan membaca, mengaj dan berpidato.
v              Dalam pengoperasiannya relatif sangat mudah.

Kekurangan Media Audio, Arsyad( 2003 : 46 ) , adalah :
v             Dalam suatu rekaman sulit menemukan lokasi suatu pesan atau informasi, jika pesan atau informasi tersebut berada ditengah – tengah pita, apalagi jika radio, tape tidak memiliki angka – angka penentuan putaran.
v               Kecepatan rekaman dan pengaturan trek yang bermacam – macam menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman yang direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda.

Sedangkan menurut Rivai ( 2005 : 131 ) penggunaan Media Audio dalam dunia pengajaran memiliki kekurangan antara lain :
·                Memerlukan suatu pemusatan pada suatu pengalaman yang tetap dan tertentu, sehingga pengertiannya harus didapat dengan cara belajar khusus.
·                Media Audio yang menampilkan symbol digit dan analog dalam bentuk auditif adalah abstrak, sehingga pada hal – hal tertentu memerlukan bantuan pengalaman visual.
·                Karena abstrak, tingkatan pengertiannya hanya bisa dikontrol melalui tingkatan penguasaan  pembendaharaan kata – kata  atau  bahasa,  serta  susunan  kalimat.
·                Media  ini hanya  akan  mampu  melayani  secara  baik bagi mereka yang sudah mempunyai kemampuan dalam berfikir abstrak.

 2.4     Macam- macam Media Audio
          1.       Radio
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya. Radio dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup efektif.

2.       Kaset-audio
Yang dibahas disini khusus kaset audio yang sering digunakan di sekolah. Keuntungannya adalah merupakan media yang ekonomis karena biaya pengadaan dan perawatan murah.

3.       Alat perekam magnetic
Alat perekam ini merupakan salah satu alat elektronik yang dapat merekam suara secara manual. Alat ini cocok digunakan sebagai media pembelajaran yang akan kita sampaikan kepada siswa.

Berbagai jenis alat penyimpanan file audio antara lain piringan hitam, kaset, CD, DVD, Audio Digital (MP3, WAV), dan lain-lain.
•   Piringan Hitam (PH).
     Alat penyimpan file audio (modern) yang pertama ditemukan adalah Piringan Hitam. Ia memiliki pena bergetar yang berfungsi untuk menghasilkan bunyi/suara dari sebuahdisc. Alat yang diperlukan untuk memutar piringan hitam adalah Gramophone.
                                        
•   Kaset
Kaset, adalah alat penyimpan file audio yang berbentuk pita kaset. Setiap pita kaset mampu menyimpan file audio yang berdurasi sekitar 1 jam di setiap sisinya. Kualitas suaranya cukup baik. Penurunan kualitas suara dapat terjadi jika pita kaset rusak, jamuran, kotor dan lain-lain. Alat untuk memutar kaset bisa berupa radio tape, tape deck atau bisa juga diputar dengan menggunakan walkman.

•   CD dan DVD
     CD atau Compact Disc dan juga DVD atau Digital Compact Disc adalah sebuah media penyimpanan file audio  yang dibuat untuk merampingkan sistem penyimpanannya. Selain ramping, keduanya memiliki kemampuan menyimpan file yang lebih banyak jika dibandingkan dengan pita kaset. Kualitas suara yang dihasilkan juga lebih bagus. Kualitas suara akan menurun atau bahkan hilang jika permukaandisc tergores, kotor, berjamur atau mengalami kerusakan lainnya. Alat yang diperlukan untuk memutar CD atau DVD audio adalah CD player dan atau DVD Player.

•   (MP3)
MP3 merupakan salah satu bentuk (format) penyimpanan file audio digital yang dianggap popular saat iini. Disamping ukuran filenya yang lebih kecil, MP3 juga memberikan kualitas suara yang lebih bagus jika dibandingkan dengan CD audio. Alat untuk memutar MP3 adalah MP3 player. Selain itu MP3 juga bisa diputar dengan iPod. iPod adalah salah satu merk dari serangkaian alat pemutar media digital yang dirancang, dikembangkan dan dipasarkan oleh Apple Computer.


•   Audio Digital (WAV)
     WAV atau Waveform audio format, merupakan salah satu format penyimpanan file audio yang dirancang dan dikembangkan oleh microsoft dan IBM. Perangkat yang diperlukan untuk memutar WAV salah satunya adalah iPod.. iPod merupakan salah satu merk sebuah alat pemutar WAV yang dikeluarkan oleh Aplle Computer . Microsoft juga mengeluarkan produk sejenis yang bisa digunakan untuk memutar WAV maupun MP3, dengan merk Zune.

2.5     Pembuatan dan Penggunaan Media Audio
Dalam pembuatan atau penggunaan media ada beberapa peralatan pokok yang harus diperhatikan diantaranya : mikrofon, alat perekam (recorder ), alat pemutar hasil rekaman ( player), alat penyampur sumber suara (mixer) dan beberapa fasilitas lainnya yang diperlukan.
 Langkah–langkah untuk mempersiapkan media audio menurut Arsyad (2003:46)    adalah:
a.              Mempersiapkan diri.
b.             Mempersiapkan kesiapan siswa.
c.              Mendiskusikan membahas materi program audio.
d.             Mendengarkan materi audio yang akan dibahas.
                                
Teknik dalam perekaman radio pendidikan Sudjana ( 2005: 139 ), mengusulkan hal – hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
a.       Pilih subjek atau tema yang menarik dan mengundang perhatian   mereka.
b.       Tentukan garis- garis besar cerita atau membuat synopsis.
c.       Tentukan pemain, pelaku, penangung jawab dan sebagainya.
d.      Adakan latihan diluar studio untuk melatih penjiwaan mereka.
e.       Pilih sound effect yang sesuai, kemudian coba rekam dan adakan revisi.         

              
A.      Tahapan prosedur pembuatan Media Audio Pembelajaran :
1.      Pra Produksi
Kegiatan-kegitan yang dilakukan pada tahapan Pra Produksi yaitu telaah kurikulum dan penulisan naskah.
a.  Telaah Kurikulum
-    Mengapa harus dilakukan telaah kurikulum?
-    Siapa  yang melakukan telaah kurikulum?

Dalam mengembangkan media untuk menunjang pembelajaran, semestinya mengacu pada kurikulum. Kurikulum dijadikan sebagai acuan utama, dalam menentukan kompetensi yang akan dimuat untuk diajarkan kepada siswa melalui media audio. sehingga media pembelajaran yang dibuat sesuai dengan tujuan dan tepat sasaran.
Telaah kurikulum harus dilakukan oleh guru, dikaji oleh ahli materi dan ahli media. peranan Guru adalah menentukan materi dalam media yang dapat mewakili kompetensi yang diharapkan yang akan yang sesuai dengan kompetensi dan jejang pendidikan. Sebagai contoh, materi SD harus ditelaah oleh guru SD, materi SMP ditelaah oleh guru SMP, dan seterusnya.
Peranan ahli materi yaitu untuk menjaga agar materi tetap harus benar dan sesuai dengan sasaran tidak lebih dan tidak kurang. Di samping itu ahli materi juga harus menginformasikan perkembangan ilmu tersebut yang terkini.
Peranan ahli media harus mengkaji dan memastikan pemilihan materi yang akan diangkat ke dalam media audio sesuai dengan karakteristik media tersebut, karena tidak semua materi yang ada di kurikulum dapat dibuat ke dalam media audio secara menarik.

b.  Penulisan Naskah
Langkah selanjutnya yaitu penulisan naskah. Naskah ditulis oleh orang yang dianggap mampu untuk menulis naskah audio. Naskah yang ditulis akan dikaji oleh ahli materi dan ahli media. Ahli materi akan mengkaji kebenaran, kecukupan, dan ketepatan pemilihan aplikasi atau contohnya. Sedangkan ahli media akan mengkaji kemenarikan penyampaian materi tersebut sesuai karakteristik media audio, misalnya pemain, perwatakan, pilihan kata/bahasa, konflik, musik, sound effect, dll.
Tahapan penulisan naskah, yaitu persiapan, penelitian, pengorganisasian informasi, penulisan sinopsis dan treatment, dan skenario/naskah.

2.      Produksi
Produksi media audio ini diawali dengan diterimanya naskah oleh team produksi. Setelah itu dilakukan langkah-langkah produksi, yaitu: pembentukan tim produksi, rembug naskah (script conference), Pemilihan pemain (casting), latihan kering, rekaman (recording), editing dan mixing, preview, pembuatan master (mastering).
a.    Team Produksi
Produksi media audio ini merupakan kerja bersama(team work), kerja dari sekelompok orang yang memiliki keahlian atau ketrampilan berbeda, sehingga diperlukan koordinasi antar anggota tim sehingga terwujud media audio yang baik, menarik dan komunikatif. Anggota tim tersebut yaitu :
1.             Sutradara, orang yang bertanggung jawab atas semua aspek manajemen dan artistik  dari sebuah produksi.
2.             Operator, mempersiapkan peralatan rekam dan bertanggung jawab atas  hasil  perekaman.
3.             Teknisi, mengontrol dan memastikan semua peralatan dalam keadaan siap  pakai.
4.             Penata musik, mempersiapkan musik dan sound effect sesuai dengan naskah.
5.             Editor, melakukan koreksi terhadap hasil rekaman dan melakukan mixing tutur ( dialog / drama ) dengan musik dan sound effect yang diperlukan sesuai naskah.

b.   Rembuk Naskah (Script Conference)
Setelah Sutradara menerima dan mempelajari, kemudian dilakukan rembuk naskah dengan penulis naskah, ahli materi dan ahli media. Rembuk naskah diperlukan untuk menyamakan persepsi pemahaman terhadap naskah, sehingga apabila diproduksi tidak terjadi kesalahan yang fatal.

c.    Pemilihan Pemain (Casting)
Setelah rembuk naskah dilakukan, langkah selanjutnya yaitu pemilihan pemain. Pemain disini adalah orang yang akan memerankan tokoh dalam naskah. Pemilihan pemain yang baik, sesuai dengan karakter tokoh yang dituntut dalam naskah akan membuat media audio bagus dan menarik.

d.   Latihan Kering
Latihan kering maksudnya, para pemain diberi kesempatan untuk mempelajari naskah dan berlatih sebelum rekaman, agar mereka benar-benar paham akan isi pesan, alur cerita dan peran masing-masing dalam naskah tersebut. Hal ini untuk menghindari banyak kesalahan pada saat rekaman.

e.    Rekaman(Recording)
Rekaman adalah proses pengambilan suara dari masing-masing pemain. Sutradara adalah pengendali sepenuhnya jalannya rekaman. Sutradara bertanggung jawab atas kualitas hasil rekaman.

f.     Editing dan Mixing
Editing:   maksudnya adalah membuang atau memotong kata-kata salah yang   dianggap tidak perlu atau juga menambah efek, misalnya echo.
Mixing: maksudnya mencampur atau menambah musik, background, dan soundeffect sehingga media audio lebih terkesan menarik.
 
g.    Preview
Preview adalah kegiatan evaluasi terhadap hasil produksi. Preview ini dilakukan oleh tim yang melibatkan pengkaji materi, pengkaji media, dan sutradara sebagai penanggung jawab produksinya. Evaluasi terhadap hasil produksi ini ditinjau dari segi materi dan media. Dari segi materi misalnya ketepatan pengucapan. Tinjauan media, misalnya ketepatan penggunaan musik, efek suara (sound effect), kualitas suara, meliputi ada tidaknya noise, kestabilan volume. Jika hasil produksi belum dinyatakan layak, maka harus dilakukan perbaikan sesuai dengan masukan tim preview.

h.   Pembuatan Master Audio Pembelajaran (Mastering)
Menyimpan atau merekam hasil produksi media audio pembelajaran ini dalam kaset, CD, atau media penyimpanan lainnya. Master media audio pembelajaran ini yang kemudian akan dijadikan master jika diperlukan penggandaan.Teknik penggunaan rekaman menurut Hamalik ( 1994 : 103 ) antara lain:
a.              Kelas harus dibawa kearah belajar mendengarkan rekaman secara aktif.
b.             Guru hendaknya mengenal dan memahami rekaman tersebut.
c.              Menguasai penggunaan rekaman dan cakap mempergunakan rekaman dalam belajar.
d.             Kegiatan lanjutan.

 BAB III
PENUTUP
3.1     Kesimpulan
Media pembelajaran Audio sebagai alat komunikasi antara pengajar dan peserta didik sehingga proses belajar pembelajaran lebih efektif dan efisien.
Dengan menggunakan media audio secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif siswa. Sehingga menimbulkan gairah belajar, memungkinkan interaksi langsung antara siswa, lingkungan, kenyataan, dan memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Penggunaan media audio dalam pembelajaran dapat membantu anak dalam memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa. Penggunaan media visual pembelajaran dapat mempermudah siswa dalam memahami sesuatu yang abstrak menjadi lebih konkrit.

3.2     Saran
Kami selaku penulis menyarankan kepada pembaca bahwa Media Audio merupakan salah satu metode pengajaran Matematika yang bisa kita berikan kepada siswa, tapi dalam aplikasinya tidak semua materi pembelajaran Matematika bisa menggunakan media audio.
  
DAFTAR PUSTAKA



Tugas Kelima Kelompok 6 Mengenai Media Slide

KELOMPOK 6 :
SITI NISWATI       33.2010.002
DEDI RUSMINTO 33.2010.047
KELAS A
PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEMESTER 2
DOSEN PENGASUH : Rohman, S.Pd, M.Pd
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, diiringi sholawat dan salam kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dalam penyusunan tulisan ini adalah untuk memenuhi tugas media pembelajaran pada semester kedua.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengasuh, Bapak Rohman, S.Pd.M,Pd. beserta teman-teman yang telah membantu baik material maupun spiritual guna menyelesaikan tulisan ini.
Penulis juga menyadari bahwa masih terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam penyusunan tulisan ini dikarenakan terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penyusun dengan senang hati menerima kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun demi perbaikan pada masa yang akan datang.
Akhirnya penulis berharap semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.
                                                                                 Palembang,  Juni  2011
                                                              

                                                                                  Penulis 

BAB I
PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang
Dewasa ini pendidik bukanlah satu satu-satunya sumber belajar dan penyampai pesan-pesan pendidikan sebagaimana pernah terjadi sebelum tahun lima puluhan. Mulai tahun itu teori komunikasi social mulai masuk ke dalam pendidikan, terutama alat Bantu pandang dengar atau audio visual aid dan telah mulai digunakan dalam penyampaian pesan-pesan pendidikan. Media pendidikan ini tidak saja sebagai alat Bantu pendidikan, juga berfungsi sebagai penyalur pesan-pesan pendidikan.
Melalui lingkungan, pengajar tidak saja melakukan pengajaran tetapi juga perlu menyediakan metode, media dan hal-hal yang dibutuhkan untuk membantu pemelajar dalam belajar.
Dalam hal ini Heinich dkk mendefinisikan belajar sebagai pengembangan pengetahuan, keterampilan atau sikap sebagai interaksi seseorang dengan informasi dan lingkungannya. Dengan demikian, dalam proses pembelajaran diperlukan pemilihan, penyusunan dan penyampaian informasi dalam lingkungan yang sesuai dan melalui interaksi pemelajar dengan lingkungannya. Untuk menyampaikan informasi dari pengajar kepada pembelajar diperlukan media pembelajaran.
Namun, seorang pendidik dituntut untuk mempelajari semua media pembelajaran, agar lebih banyak pilihan bagi pendidik tersebut untuk menentukan media mana yang akan digunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik, tentunya media tersebut harus sesuai dengan kondisi dan situasinya. Untuk itu, penulis memilih “ Media Slide “ agar setidaknya para pendidik maupun calon pendidik dapat mengerti apa itu media slide yang dapat menjadi alternative dalam menyampaikan materi pembelajaran sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai.

1.2     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang ada dalam media pembelajaran, yaitu :
·      Apa yang dimaksud media slide?
·      Apa kelebihan dan kelemahan media slide?
·      Apa prinsip dasar dalam pembuatan media slide?
·      Bagaimana langkah- langkah pembuatan media slide?
·      Bagaimana pembuatan media slide oleh guru dan siswa?
·      Bagaimana menghasilkan tampilan media slide dengan fotografi digital?
·      Bagaimana menghasilkan media slide dengan sistem pengkopian gambar?
·      Bagaimana menghasilkan media slide dengan komputer?
·      Bagaimana penggunaan media slide viewer?
·      Bagaimana merancang media slide?
·      Apa bagian- bagian slide?
·      Apa manfaat penggunaan media slide?

1.3     Tujuan dan Manfaat Penulisan
          1.3.1       Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah media pembelajaran.

1.3.2       Manfaat Penulisan
Agar Bapak/Ibu Guru maupun Calon Guru seperti layaknya tim penyusun makalah dapat memahami dan menerapkan berbagai macam media slide serta dapat mengatasi kesulitan dari masing- masing media tersebut dan dapat memanfaatkan kelebihannya dalam pembelajaran agar kompetensi yang ditetapkan dapat tercapai dengan baik.

1.4     Metode Penulisan
Untuk menyelesaikan makalah ini penyusun memperoleh data dengan berbagai cara diantaranya :
a)             Data Sekunder, data yang dipilih dari dokumen/ penelitian pustaka yang berhubungan dengan objek penelitian.
b)           Melalui fasilitas internet.

I. 5    Ruang Lingkup
Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan yang kami–tim penyusun–miliki serta sesuai rujukan materi yang harus dibahasa dalam makalah ini yang diberikan oleh dosen pengasuh mata kuliah media pembelajaran yang juga sebagai pemberi tugas, maka ruang lingkup makalah ini terbatas pada pembahasan pengertian media slide, kelebihan dan kelemahan media slide, prinsip dasar dalam pembuatan media slide, langkah- langkah pembuatan media slide, pembuatan media slide oleh guru dan siswa, menghasilkan tampilan media slide dengan fotografi digital, menghasilkan media slide dengan sistem pengkopian gambar, menghasilkan media slide dengan komputer, penggunaan media slide viewer, merancang media slide, bagian- bagian media slide, dan manfaat penggunaan media slide.
BAB II
PEMBAHASAN
2.   Pengertian Media Slide
Media slide atau film bingkai adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat yang disebut dengan proyektor slide. Slide atau film bingkai terbuat dari film positif yang kemudian diberi bingkai yang terbuat dari karton atau plastik. Film positif yang biasa digunakan untuk film slide adalah film positif yang ukurannya 35 mm dengan ukuran bingkai 2 x 2 inchi. Sebuah program slide biasanya terdiri atas beberapa bingkai yang banyaknya tergantung pada bahan/ materi yang akan disampaikan.
Program visual dapat dikombinasikan dengan suara yang dikenal dengan film bingkai bersuara. Program kombinasi film bingkai bersuara pada umumnya berkisar antara 10 sampai 30 menit dengan jumlah gambar yang bervariasi dari 10 sampai 100 buah lebih. Berbeda dengan gambar yang disertai suara rekaman waktu tayangnya sudah tertentu, gambar yang tidak disertai suara dapat ditayangkan seberapa lama pun sesuai dengan kebutuhan dan isi pesan dan informayang ingin disampaikan melalui gambar tersebut.

2.2     Kelebihan dan Kelemahan Media Slide
Kelebihan Media Slide, antara lain sebagai berikut :
1.             Membantu menimbulkan pengertian dan ingatan yang kuat pada pesan yang disampaikan dan dapat dipadukan dengan unsur suara.
2.             Merangsang minat dan perhatian siswa dengan warna dan gambar yang kongkrit.
3.             Program slide mudah direvisi sesuai dengan kebutuhan, karena filmnya terpisah-pisah.
4.             Penyimpanannya mudah karena ukurannya kecil. Urutan gambar (film bingkai) dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.
5.             Isi pelajaran yang sama terdapat dalam gambar-gambar film bingkai dapat disebarkan dan digunakan tempat secara bersamaan.
6.             Gambar pada film bingkai tertentu dapat ditayangkan lebih lama dan dengan demikian dapat menarikperhatian dan membangun persepsi siswa yang sama terhadap konsep atau pesan yang ingin disampaikan.
7.             Film bingkai dapat ditayangkan pada ruangan masih terang (tidak terlalu benar-benar gelap). Jika tidak terdapat layar khusus, dinding pun dapat dijadikan tempat proyeksi gambar.
8.             Film bingkai dapat menyajikan gambar dan grafik untuk berbagai bidang ilmu kepada kelompok atau perorangan dengan usia yang tidak terbatas.
9.             Film bingkai dapat digunakan sendiri atau digabung dengan suara / rekaman. Baik film bingkai bersuara maupun yang tidak, dapat diubah.
10.         Film bingkai dapat menyajikan peristiwa masa lalu atau peristiwa di tempat lain. Di samping itu, dengan film bingkai, objek yang besar, berbahaya, atau terlalu kecil untuk dilihat dengan mata dapat ditayangkan dengan jelas.

 Kelemahan Media Slide, antara lain sebagai berikut :
1.             Memerlukan penggelapan ruangan untuk memproyeksikannya.
2.             Pembuatannya memerlukan waktu yang cukup lama, jika program yang dibuatnya cukup panjang.
3.             Memerlukan biaya yang boleh dikatakan besar.
4.             Hanya dapat menyajikan gambar yang diam (geraknya terbatas walaupun dengan menggunakan lebih dari sebuah proyektor.Gambar dan grafik visual yang disajikan tidak bergerak sehingga daya tariknya tidak sekuat dengan televisi atau film. Oleh karena itu, visualisasi objek atau proses yang bergerak akan kurang efektif bila disajikan melalui media film bingkai.
5.             Film bingkai terlepas-lepas,dan ini merupakan suatu titik keunggulan sekaligus kelemahannya, karena memerlukan perhatian untuk penyimpanannya agar film-film itu tidak hilang atau tercecer.
6.             Meskipun biaya produksinya tidak terlihat mahal, film bingkai masih memerlukan biaya lebih besar daripada pembuatan media foto, gambar, grafik, yang tidak diproyeksikan.

2.3     Prinsip Dasar Membuat Slide
Ada beberapa prinsip dasar yang harus dipenuhi ketika membuat slide. Jika hal ini dilakukan, maka slide akan menjalankan fungsinya sebagai alat bantu, bukan sebagai pengganggu yang mengalihkan perhatian audiens dari presentasi itu sendiri. Berikut adalah prinsip-prinsip tersebut:
1.             Simpel
Slide yang simpel, sederhana, dan tepat sasaran adalah yang terbaik. Dengan slide seperti ini, Anda punya banyak keleluasaan untuk memberikan penjelasan. Semakin rumit sebuah slide, maka audiens akan membutuhkan tambahan waktu hanya untuk mengerti slide tersebut. Dan bisa jadi kesulitan Anda dalam menjelaskan slide tersebut menjadi pengganggu presentasi.

2.             Perlu atau Tidak?
Untuk setiap lembar slide yang akan dibuat, tanyakan pada diri Anda apakah slide tersebut perlu? Apakah cukup 5 slide saja daripada 10 slide? Apakah slide yang satu dan yang lainnya dapat digabungkan? Apakah slide ini dapat digantikan dengan penjelasan singkat kepada audiens? Sering-seringlah mempertanyakan hal ini dan Anda hanya akan membuat slide yang benar-benar efektif dan efisien.

3.             Latar belakang dan Font mudah dibaca
Dengan beragamnya latar belakang slide yang dapat Anda gunakan dan ribuan font yang tersedia, ada kalanya kita tergoda untuk bereksperimen dengan bermacam pilihan. Hal tersebut boleh-boleh saja selama kombinasi latar belakang dan font yang digunakan mudah dibaca oleh audiens. Dalam beberapa training presentasi yang saya ikuti, banyak yang menganjurkan background biru gelap dengan font berwarna kuning dengan alasan kontras yang baik dan tidak cepat melelahkan mata. Saya sendiri kadangkala juga sering menggunakan background berwarna terang dengan teks yang gelap.
Untuk pemilihan font disarankan maksimum 2 dalam sebuah slide dan bahkan dalam keseluruhan presentasi Anda. Mengapa demikian? Semakin banyak font maka semakin lelah audiens ketika melihatnya. Selain itu font yang terlalu banyak membuat audiens bingung terhadap konsistensi presentasi Anda dan hubungan antara slide yang satu dengan slide berikutnya. Font yang baik untuk presentasi adalah yang tidak menggunakan banyak hiasan pada ujung hurufnya seperti: Arial, Verdana, Trebuchet. Font yang menggunakan hiasan dapat digunakan sebagai judul slide atau teks-teks pendukung yang bukan merupakan body text.

4.             Maksimum 7 baris teks
Jika Anda menjelaskan beberapa item dalam format bullet point, pastikan jumlahnya tidak lebih dari 7 dalam sebuah slide. Mengapa? Jumlah yang banyak akan membuat font menjadi lebih kecil sehingga sulit dibaca. Selain itu, bukankah slide digunakan sebagai ringkasan? Karenanya jika ada item yang lebih dari 7, usahakan dikurangi dan ringkaskan.

5.             Gambar, grafik, dan diagram
Dalam presentasi, Anda akan mengandalkan kemampuan presentasi Anda sendiri dibantu slide presentasi sebagai pendamping. Ada satu kekuatan yang dimiliki slide yang tidak ada pada presenter paling handal sekalipun yakni menjelaskan sesuatu dengan gambar. Ya, sebuah gambar yang tepat dapat mewakili ribuan kata jika harus dijelaskan. Karenanya manfaatkan dan gunakan gambar, grafik maupun diagram.
Gambar yang dipakai dalam slide harus relevan dengan isinya dan membantu memahami presentasi dalam konteks yang Anda harapkan. Jangan malah mengalihkan perhatian audiens ketika mereka bingung menghubungkan antara maksud gambar yang tampil dengan isi presentasi Anda.
Penggunaan grafik juga perlu perhatian sendiri. Ada berbagai jenis grafik mulai dari bar, pie chart, line, dan kombinasinya. Pemilihan jenis grafik yang benar akan memberikan dampak besar pada kemudahan audiens untuk mengerti isi presentasi Anda.
Grafik bar adalah paling umum dan cocok digunakan untuk menjelaskan pertumbuhan dalam kurun waktu tertentu. Grafik pie cocok untuk menjelaskan perbandingan proporsi antara beberapa hal yang dibandingkan. Karena bentuknya seperti kue yang bulat, audiens dengan mudah bisa membuat asosiasi besar kue untuk membandingkan antara satu hal dengan lainnya. Grafik line cocok untuk menggambarkan trend perbandingan beberapa item sekaligus. Untuk penggunaan grafik ini, saya akan coba mengulasnya secara lebih mendalam.
Adapun diagram akan sangat membantu ketika Anda menjelaskan langkah-langkah proses kerja dan hubungannya satu sama lain. Manfaakan hal ini untuk memudahkan audiens memahami bagian yang sulit dari presentasi.

6.             Gunakan kombinasi warna yang cukup
Keunggulan lainnya dari slide adalah Anda dapat menggunakan berbagai pilihan warna. Gunakan beberapa warna yang memiliki kontras cukup dan konsisten dalam slide Anda. Jangan gunakan warna yang berbeda-beda di setiap slide karena akan sangat mengganggu dan membuat Anda tampil tidak profesional.
Demikian 6 prinsip yang perlu dipertimbangkan dalam membuat slide presentasi.
Lantas Anda mungkin bertanya, bagaimana dengan penggunaan template dengan warna dan ragam yang banyak? Jawabannya adalah template tersebut dapat Anda gunakan selama memenuhi kaidah di atas dan yang paling penting pilih template yang tidak menggunakan gambar latar yang terlalu kompleks sehingga menyita tempat dan perhatian tersendiri dalam presentasi. Hal ini penting karena gambar latar template akan tampil di setiap slide Anda dari awal sampai akhir.
Pertanyaan lain yang mungkin muncul adalah, bagaimana dengan animasi, efek transisi antar slide, dan penggunaan suara? Untuk bagian ini Anda harus berhati-hati. Untuk animasi semisal gambar yang bergerak, atau gambar yang berubah-ubah sangat mudah mengalihkan perhatian audiens. Tanyakan pada diri Anda apakah hal itu perlu? Animasi dimungkinkan misalnya ketika Anda menjelaskan sebuah proses teknik yang rumit dan dengan adanya animasi bergerak menggambarkan proses tersebut bekerja. Selain dari kondisi tersebut, saya menyarankan hindarkan penggunaan animasi.
Transisi antar slide dan bagaimana teks tampil di layar juga perlu diperhatikan. Saya lebih konservatif dalam hal ini dan memilih transisi sederhana seperti Appear atau Fade dalam Powerpoint. Alasannya adalah transisi tersebut tidak terlalu mengalihkan perhatian dan jika dipakai dengan benar dapat menambah kekuatan presentasi. Misal ketika Anda menjelaskan sebuah diagram yang menunjukkan tahapan dan Anda ingin agar audiens melihatnya bagian per bagian, maka transisi ini dapat dipakai. Hindari transisi yang membuat teks berputar-putar, bergerak dari kiri ke kanan, tampil huruf per huruf disertai bunyi tembakan dan berbagai aksesori lainnya yang berlebihan.
Terakhir adalah penggunaan suara. Untuk bagian yang satu ini saya menyarankan untuk tidak menggunakannya kecuali Anda sedang menampilkan video dalam presentasi. Banyak presentasi yang terlihat sangat tidak profesional dan mengganggu perhatian ketika setiap paragraf muncul diiringi suara tembakan, tepuk tangan, bunyi kamera dan lain-lain. Ingatlah bahwa Anda sedang memberikan presentasi dan bukan sedang menampilkan special effect sebuah film.

2.4     Langkah-langkah Pembuatan Media Slide
1.      Membuka program
Klik tombol start > kemudian klik All Program > arahkan cursor ke Microsoft Office > dan klik file PowerPoint.

2.      Mulai menulis
Setelah jendela PowerPoint (jendela presentasi/slide) muncul, sekarang tuliskan teks pada setiap frame sesuai naskah yang telah anda buat.

3.      Memberi warna teks
Setelah judul presentasi anda ketik (dengan warna hitam), sekarang gantilah warna tulisan judul tersebut dengan warna yang lebih menarik. Ada beberapa hal yang perlu anda pertimbangkan dalam pemilihan warna, misalnya tingkat keterbacaan, kekontrasan, dan komposisi.

4.      Membuat animasi teks
Anda bisa memanfaatkan fasilitas animasi yang ada pada Program PowerPoint untuk menambah efek gerakan pada teks atau gambar, anda bisa mengatur urutan dan waktu yang ada di Program PowerPoint. Tapi ingat, jangan terlalu banyak macam gerakan hingga justru mengganggu pesan yang akan disampaikan.

5.      Memberi background pada tampilan slide
Agar tampilan slide anda lebih menarik, maka anda dapat memberi background yang anda inginkan pada setiap slide yang Anda buat.
 
2.5     Pembuatan Media Slide oleh Guru dan Siswa
Keunggulan umum media slide sebagai media pembelajaran adalah mempermudahkan bagi guru dan siswa mereduksikannya. Kamera modern sangat sederhana operasinya, sehingga banyak fotografer amatir dapat memperoeh hasil yang bagus.
Untuk membuat slide kamu dapat mengikuti prosedur yang sama, tetapi mengganti film slide untuk menghasilkan cetakan. Sama dengan semua bahan-bahan produksi ditempat itu, slide yang dibuat oleh guru dan siswa telah disiapkan, dan secara kredibilitas kekurangannya lebih terjadi pada bahan-bahan umum.

2.6     Menghasilkan Tampilan Media Slide dengan Fotografi Digital
Sistem kamera digital secara cepat menggantikan film fotografi konvensional.Kamera digital telah dengan cepat menempatkan dirinya dalam dunia komputer.Secara luas dia digunakan untuk menangkap gambar, untuk disatukan kedalam dokumen yang dihasilkan oleh presentation software atau desktop piblishing.Image dibuat dengan teknologi yang dapat disusun dalam rangkaian dan ditunjukkan pada layar komputer sebaik yang ditunjukkan slide.

2.7     Menghasilkan Media Slide dengan Sistem Pengkopian Gambar
Banyak kamera dengan single-lens reflex (SLR) memiliki kombinasi zoom (pembesar) dan lensa mikro. Kita dapat mengambil gambar secara dekat menggunakan jarak makro, sehingga memudahkan kamu untuk mengkopi visual flat seperti peta, diagram, ilustrasi, dan obyek kecil tiga dimensi.Untuk memotret materi-materi itu, sematkan pada dinding atau tempatkan di atas permukaan yang horizontal.

2.8     Menghasilkan Media Slide dengan Komputer
Secara tradisional, slide telah dibuat dengan mengambil gambar orang, benda-benda atau image yang digambarkan dengan uraian pada seniman.Komputer-komputer sekarang memberikan kemampuan dalam pembangunan image grafis yang dapat menjadi sebuah slide.Ada program software yang secara khusus disesuaikan untuk menghasilkan image dengan resolusi sangat tinggi, ketajaman dan kejelasannya didefinisikan sebagai foto-foto.
Kualitas yang tinggi dihasilkan dengan mudah, dan penggunaannya yang fleksibel, membuat komputer ini menjadi populer dalam dunia pelatihan, dimana mereka digunakan untuk mempersiapkan sistem dan modul pembelajaran sendiri. Efek suara ditemukan untuk memberikan pengaruh sekuat  mungkin pada video sebagai bagian dari hasil karya.

2.9     Penggunaan Media Slide Viewer
Slide Viewer, merupakan fasilitas yang terdapat pada PowerPoint guna untuk mempermudah seorang desainer presesntasi dalam merancang dan membuat file slide. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel2.
                       
Button
ViewName
Kegunaan
NormalView
Untuk proses perancangan dan pembuatan sebuah slide. Presentasi, untuk proses pengeditan, menambahkan catatan dan sebagainya.

SlideSorterView
Untuk proses pengorganisasian slide, reviewing,  penyusunan atau pengaturan timing dan transisi slide.
SlideShow

Untuk menampilkan sebuah slide presentasi secara full. screen, yang dimulai dari halaman slide yang saat ini dipilih.

2.10   Rancangan Slide (Slide Design)
Rancangan slide, dapat dikonfigurasi dari awal, hal ini dimungkinkan, karena tersedianya fasilitas template untuk kebutuhan ini. Untuk mengaktifkan slide design dapat dilakukan langkah sebagai berikut :
a.              Klik menu Format Slide Design, atau dengan mengklik ikon yang terdapat pada halaman toolbar, sehingga jendela slide design akan tampil pada sisi kanan halaman kerja.

b.             Pada menu Slide design terdapat tiga pilihan komponen, masing-masing yaitu Design templates untuk mengaktif template yang ada dalam Power Point 2003, Color Schemes, digunakan untuk mengatur skema warna yang akan digunakan pada slide dan Animation Shceme, untuk mengatur tampilan animasi pada saat slide dijalankan. Masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut:
1)            Design Template
a.    Pada opsi Design Template, ditampilkan pilihan desain template  yang tersedia. Seorang desiner dapat menggunakan salah satu  design template yang tersedia ini sebagai tampilan halaman slidenya, dengan menggerakkan scrollbar secara vertical keatas atau kebawah.
b.    Jika ingin menambahkan fasilitas design template, maka dapat dilakukan dengan mengklik opsi, yang terdapat di bawah design template.
c.    Kemudian pilih salah satu folder template yang ada atau Presentation Design, kemudian pilih salah satu desain yang  disukai.
                   2)            ColorSchemes
a.    Opsi Color Schemes, digunakan untuk mengatur konfigurasi warna yang akan digunakan pada halaman slide, diantaranya konfigurasi warna.
b.    Konfigurasi warna ini dapat diedit sesuai dengan kebutuhan dan estetika pewarnaan yang akan diimplementasikan, dengan mengklik tombol, yang terdapat dibagian bawah dari template color schemes.
c.    Pada menu edit color schemester dapat dua tab pilihan, yaitu standar dan custom.
d.   Pada tab Standard, pilih salah satu warna standar yang akan digunakan, kemudian dapat dilihat efeknya pada halaman slide dengan menekan tombol, jika dirasa telah cocok, maka dapat diaktifkan dengan menekan tombol,sedangkan untuk membatalkannya klik tombol.
e.    Pada tab Custom, pengaturan color schemes dapat diatur sesuai dengan kebutuhan dan keinginan desainer slide.
f.     Dengan pilihan konfigurasi warna custom, pengaturan warna  dapat dilakukan terhadap komponen background, teks and lines, shadow, title text, fill dan sebagainya.
g.    Proses pengubahan warna dari masing-masing komponen warna kustom dapat dilakukan dengan mengklik komponen warna yang akan diubah warnanya, kemudian klik tombol.
h.    Pilih salah satu warna yang disukai, kemudian klik tombol
           Lakukan hal serupa untuk setiap komponen kustom warna yang ingin diubah warna standarnya.

3)            AnimationSchemes
a.    Pada opsi animation schemes, terdapat pilihan skema animasi yang dapat diterapkan pada sebuah tampilan slide.
b.    Untuk melihat efek yang ditimbulkan dari masing-masing skema animasi maka dapat dilakukan dengan mengklik tombol, guna melihat hasil preview dari animasi yang dipilih. Sedangkan untuk melihatnya secara fullscreen dalam format slideshow, dilakukan dengan menekan tombol, dan jika skema animasi yang dibuatkan diterapkan pada semua slide, maka klik tombol
c.    Pembahasan tentang teknik animasi ini akan dibahas pada modul tersendiri.

2.11  Bagian-bagian Slide
·                Slide Design Area
Lebih dikenal juga dengan sebutan worksheet area, yang merupakan area kerja yang digunakan untuk mendesain tampilan sebuah slide presentasi.

·                Slide Template
Berisi sejumlah template atau desain bawaan yang diberikan oleh Microsoft.

·                Slide Bookmark
Merupakan  jendela  kerja  yang  berisikan  infromasi  tentang desain  slide  yang  dibuat,  yang  merupakan  bentuk  mini preview dari keseluruhan halaman slide yang akan digunakan. Tampilan slidebookmark ini tersedia dalam dua bentuk yaitu, slide dan outline.

·                Slide Viewer
Merupakan fasilitias preveiw yang disediakan bagi seorang desainer, sehingga dapat melihat bentuk tampilan file slide presentasi yang dirancang secara langsung. Slide viewer ini dikelompokkan menjadi tiga jenis viewer, yaitu normal view, slided sorter view  dan slide show  viewer.

2.12  Manfaat Penggunaan Slide
                Sebagai alat bantu, slide dibutuhkan untuk menjelaskan sesuatu yang cukup sulit jika harus dijelaskan dengan kata-kata.
                Slide juga membantu memberikan ringkasan dari apa yang disampaikan sehingga lebih mudah dipahami oleh audiens.
                Slide juga membantu mempermudah guru dalam menyampaikan pesan kepada peserta didiknya.
                Penyampaian pembelajaran lebih menarik.
  
BAB III
PENUTUP
3.1         Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan sebagai bahwa Film bingkai / slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.

3.2     Saran
Kami selaku penulis menyarankan kepada pembaca bahwa Media Slide merupakan salah satu metode pengajaran Matematika yang bisa kita berikan kepada siswa, tapi dalam aplikasinya tidak semua materi pembelajaran Matematika bisa menggunakan media slide.
  
DAFTAR PUSTAKA